Rabu, 22 Mei 2013

            Rumah Perempuan Nilai Pemprov NTT “Ompong”

Lembaga Swadaya masyarakat yang dikenal dengan nama Rumah Perempuan

secara terang-terangan menilai pemerintah Profinsi Nusa Tenggara Timur

 (NTT) dimasa kepemimpinan Frans Leburaya tidak bisa berbuat apa-apa

alias Ompong dalam menangani kasus yang sering terjadi pada perempuan.

"Dari dulu pemprof tidak memperhatikan semua yang terjadi dengan

perempuan, " Ungkap Ester Mantaon Staf pendampingan Korban LSM Rumah

Perempuan.

Menurutnya, sejak kepemimpinan Frans Leburaya banyak masalah yang

dialami oleh perempuan baik didalam maupun diluar provinsi namaun

pemerintah provinsi tidak pernah menyelesaikan permasalahan tersebut

sampai tuntas.

ia menjelaskan, profinsi NTT sudah beberapa kali menganti pemimpin

namun tidak sedikit pun yang menaruh perhatian pada nasib perempuan

padahal sesuai aturan tata negara pemprov NTT adalah perpanjangan

tangan pemerintah pusat maka Pemprov NTT mempunyai kewajiban untuk

memperhatikan perempuan.

"Pemprov NTT harus perhatikan perempuan karena itu merupakan aturan, "

Tegasnya.


                            Perempuan Butuh Perhatian Pemerintah

Siapapun yang menjadi Gubernur NTT periode 2013-2018 tidak menjadi

soal bagi rumah perempuan yang terpenting adalah memperhatikan

pemerintah harus memperhatikan hak-hak perempuan.

karena menurutnya sejak provinsi NTT ini berdiri dan perpindahan

tongkat kepemimpinan tidak satupun yang benar-benar memperhatikan kaum

perempuan, " Para pememimpin ini hanya perhatikan pembangunan dan

perempuan diabaikan, " Tegas Ester Mantaon Staf pendampingan Korban

LSM Rumah Perempuan.

Dikatakannya, kasus-kasus yang terjadi pada perempuan khusunya

perdagangan perempuan paling marak di NTT namun, hanya muncul ke

permukaaan kemudian hilang tanpa penyelesaian.

Untuk pemimpin yang baru Mantaon mengharapkan agar, meningakatkan

perekonomian masyarakat pasalnya, penyebab masyarakat NTT memilih

untuk bekerja ke luar negeri karena keterbatasan ekonomi.

"Ekonomi Masyakat NTT masih rendah makanya mereka pilih kerja diluar,

padahal pendapatannya sama," Tuturnya.

Ia mengaharapkan agar, Pemimpin NTT yang baru dapat menggunakan

kekuatan dan juga hati nurani memperhatikan kebebasan gender, "Buat

apa isu gender diberlakuan tapi nasib perempuan tetap sama," Tegasnya.



                      KPU Kota Siapkan 571 TPS
Jelang Pemilihan Gubernur putaran Ke-Dua Komisi Pemilihan Umum

menyiapkan kurang lebih 571 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang

tersebar di semua kelurahan yang ada dikota kupang.  

" Untuk Kota Kupang Kami siapkan 571 TPS," Kata Baharudin Hamzah

kepada wartawan rabu (22/05/2013).

ia menjelaskan, Terkait kesiapan  Logistik KPU Kota Kupang baru suah

disalurkan ke setiap TPS yang ada dikelurahan masing-masing, "Siang

ini sudah tersalur habis semua kebutuhan logistik, " Tuturnya.

Jumlah surat undangan yang di sebarkan oleh KPU kota Kupang sebanyak

23.9192.
Ia menghrapkan agar, Seluruh warga Kota Kupang yang telah mendapatkan

undangan dapat menggunakan hak pilih sehingga proses pemilihan bisa

berjalan sesui dengan harapan.


                                             Rute Penerbangan Rote Kembali Dibuka

S
etelah tidak beroperasi sekian lama akhirnya Rute penerbangan ke

pulau rote kembali dibuka, "Pesawat perintis akan segera dibuka, "

Ungkap Kepala Dinas pehubungan prvinsi Nusa Tenggara Timur  Bruno

Kupok kepada wartawan rabu (22/05/2013).

Proses tender sudah dilakukan beberapa waktu lalu dan pihak Merpati

Air line yang berhasil menang  dan dalam waktu dekat sudah bisa

melakukan penerbangan.

Ia menjelaskan, kapasitas penumpang yang dimuat terbatas namun

rencananya pihak merpati Air Line akan melakukan penerbangan 2 samapi

3 kali dalam seminggu.
"Namanya pesawat jadi punya kapasitas yang terbatas," Tegas Kupok.

Selain kabupaten Rote pihak perhubungan juga akan berusaha membuka

penerbangan perintis ke Kabupaten-kabupaten yang saat ini belum bisa

dijangkau melalaui jalur penerbangan.




 





    




Tidak ada komentar:

Posting Komentar