Dishub Kota Tidak "Becus" Urus Terminal Bayangan
Lensa, NTT
Anggota DPRD Kota Kupang Isodorus Lilidjawa |
Dinas perhubungan (Dishub) Kota Kupang
dinilai tidak becus mengurus maraknya terminal bayangan yang ada di berbagai
tempat, "Dinas perhubungan itu tidak becus dan kurang serius mengurus
Terminal bayangan, " ungkap Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kota Kupang Isodorus Lilidjawa Saat ditemui wartawan di Gedung DPRD Kota kupang
Rabu, (06/06/2013).
Ia menegaskan, Kasus terminal bayangan ini
sebebarnya bukan kasus yang berat namun, Pemkot kupang tidak lebih sigap
mengatasi permasalahan itu.
Kepada Dishub Kota Sekretaris DPC Kota Kupang
Partai gerindra ini menganjurkan agar, selalu menempatkan setiap anggota di
titik-titik yang sering di gunakan oleh para sopir untuk membuat terminal
bayangan, "Saya kira jaln keluarnya tempatkan setiap personil di setiap
titik, " Tuturnya. (Khasmetan).
Isodorus Lilidjawa : Komitmen Kadishub Kota Dipertanyakan
Lensa, NTT
Anggota DPRD Kota Kupang Isodorus Llidjawa |
Komitmen Kepala Dinas Perhubungan Kota Kupang
Jefry Pelt dipertanyaan, Pasalnya, beberapa waktu lalu Kadishub ini pernah
mengeluarkan pernyataan kalau dirinya mengadaikan jabatan untuk mengurus tuntas
semua kasus terminal bayangan yang ada di Kota Kupang, "Berani Tidak
Kadishub tepati janjinya untuk
mengadaikan jabatannya kalau tidak bisa mengurus termina bayangan, "
Ungkap Isodorus Lilidjawa.
Ditegaskannya, kini saatnya Kadishub menjawab
pernyataannya jika benar ingin menggadaikan jabatan sebagai Kadishub Kota
Kupang maka sekarang saatnya ajang pembuktian karena sejak pemimpinannya
terminal bayangan belum juga teratasi,"Kalau Mau gadaikan jabatan sekarang
saatnya, kalau mau silahkan kami ingin lihat, " tegas Lilijawa.
Ia Menambahkan, Dishub Kota Kupang jangan
hanya berkoar akan tetapi harus membuktikan dengan turun kelapangan dan
menyelesaikan semua persoalan terkait teminal bayangan,"Jangan hanya
berkoar-koar saja karena masalah terminal bayangan dari hari-hari semakin
parah, " ungkapnya. (Khasmetan).
Terminal Bayangan Resahkan Warga Oesapa
Maraknya Terminal bayangan di Kota Kupang
ternyata meresahkan warga kelurahan Oesapa
besar Kota Kupang, Pasalnya, kehadiran terminal Bayangan tersebut membuat
daerah di sekitar terminal bayangan menjadi Daerah rawan kecelakaan, "
Kami sangnt tidak nyaman dengan kehadiran terminal Bayangan yang di buat oleh
Sopir bis Luar Kota dan travel, " ungkap Frengky Asah Salah Satu warga
RT.28.Rw.10 kelurahan Oesapa Kota
Kupang.
ia menjelaskan, Warga yang berdomisili di
sekitar terminal bayangan tersebut resah dengan tindakan para sopir dan
penumpang yang menunggu angkutan, karena mereka sering membuang hajat dan
kencing di depan pekarangan warga, "Mereka Suka buang air besar dan
kencing didepan rumah kami, " tuturnya.
Menurutnya, pengeluhan warga tersebut sudah
pernah disamapaikan ke Dinas perhubungan kota Kupang dan Personil Dishub sudah
pernah melakukan penjagan di daerah tersebut namun hanya selama tiga minggu
namun, penjagaan tersebut tidak lagi dilakukan sampai saat ini.
Kepada Pemerintah Kota dan DPRD Kota Kupang
ia Mengharapkan, agar segera menyelesaikan permasalahan ini sehingga warga bisa
tenang menjalani hidup, " kami harap masalah ini bisa seleai dengan cepat,
" Imbuh Asah.(Khasmetan)
31 orang Pemilik Lahan Tidak Bersertifikat
sebanyak 31 Orang warga kolhua yang juga
adalah pemilik lahan untuk pembangunan bendungan ternyata tidak memiliki
sertifikat dan belum pernah membayar pajak, Hal itu terungkap pada sidang
pansus yang di gelar oleh Dewan Perwakilan Rakyat daerah (DPRD) Kota Kupang
Rabu, (06/06/2013) bertempat di gedung DPRD Kota Kupang.
"Dari data yang kami siapkan sekitar 31
orang yang belum punya sertifkat,' Ungkap camat Maulafa Kornelis Tuan Dalam
sedang pansus.
Ia menjelaskan, saat dirinya menjabat sebagai
camat Maulafa pemerintah kota kupang telah meminta pihak kecamatan dan
kelurahan untuk mendata para pemilik lahan.
Dia menuturkan, sekitar tahun 2010 pihak
kecamatan melakukan pendataan
kepemilikan tanah dan hasil pendataan tersebut pihak kecamatan dan
kelurahan berhasil mendata 33 orang pemilik tanah, dari 33 orang itu hanya 2
orang saja yang mempunyai sertifikat.
Dikisahkannya, pada tahun 2010 lalu Pihak
Kecamatan pernah dilibatkan dalam penelitan oleh Balai Sungai dan pengairan
Provinsi NTT, " Benar kami pernah di libatkan dalam Penlitian itu, "
Tegasnya. (Khasmetan)
Pendorong Gerobak Dominasi Kota Kupang
Lensa, NTT
Saat ini Daerah kota kupang lebih didominasi
oleh para pendorng gerobak, hal terjadi karena sebagian besar pemuda dan
anak-anak yang urbanisasi dari kabupaten di NTT bekerja sebagai pendorong
gerobak. Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang diminta untuk mewaspadai tingkat
Hal ini disampaikan Peneliti Universitas Nusa
Cendana (Undana) Kupang, Prof. Dr. I Gusti Bagus Arjana, M.S,saat memaparkan
hasil pnelitiannya
nya bersama dua orang rekannya yakni, Mikhael Samin dan Defritus A Punuf .
Menurutnya, bagai akademisi ia mempunyai
dorongan moril untuk melakukan penelitian sehingga dapat mengetahui
faktor-faktor yang menyebabkab anak-anak putus sekolah
Dia menjelaskan, dalam penelitian tersebut
mereka mengambil respnden kurang lebih 100 orang anak dan dari hasil penelitian
tersebut anak-anak yang datang ke Kota kupang hanya menyeleasaiaikan Study dari
SD dan SMP saja.
"Pendidikan mereka sebagian besar hanya
samapai SD dan SMP saja, " jelasnya.(Khasmetan)
184 Pasangan Ikut Nikah Masal
Lensa, NTT
Kepala Dinas kependudukan Dan Catatan Sipil, D.H.Djira |
Sebanyak 184 pasangan dari berbagai gereja
ikut ambil bagian pada kegiatan nikah masal yang digelar oleh pemerintah Kota
(Pemkot) kupang, kegiatan nikah masal tersebut digelar selama 3 hari
berturut-turut, " 184 pasangan yang ikut ambil bagian, "
Tegas Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan
Sipil, D. H. Djira saat di temui wartawan di ruang kerjanya, Rabu (06/06/2013).
Ia menjelaskan, Hajatan nikah masal tersebut
merupakan agenada tahunan pemerintah kota kupang melalui Dinas Sosial (Dinsos)
Kota kupang, " Ini program tahunan Pemkot, ".
Menurutnya, kegiatan Nikah masal tersebut
diselenggarakan di beberapa tempat ibadah, yakni, Gereja Marturia, untuk
pasangan dari gereja Dominasi, untuk klasis
kupang barat bertempat di gereja kota kupang, bagi pasangan yang
beragama Khatolik bertempat di gereja Kristus Radja sedangkan, Untuk klasis
kota kupang kegiatan nikah masal bertempat di gereja Kota kupang.
Ia menegaskan, Pihak Dukcapil kota kupang
dipercaya untuk mengurus administrasi dan surat-surat dan pengurusan tersebut
tidak di kenakan biaya, "Kami hanya urus surat-suratnya saja", Ungkap
Kadis. (Khasmetan).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar